19-Jun-2020 14:49
Penulis : M Ibni Yantoni, Sinopsis Creative.
Arabika atau-Robusta?

Dewasa ini, sepertinya istilah ngopi telah mengalami pergeseran makna. Kalau dari struktur kata, “ngopi “ berarti sedang meminum kopi, tapi kini orang yang nongkrong sambil minum Lemon tea saja bisa dikatakan sebagai “ngopi “.

 

Industri kopi baru saja memasuki eranya, banyak brand kedai kopi yang silih berganti dan bergerak dinamis, ada yang tutup ada juga yang baru memulai usahanya. Fenomena ini terlihat dari banyaknya kedai kopi yang mejadi bisnis partner dRetail. Berbicara tentang industri tentu harus seiring dengan pengetahuannya juga seperti seseorang yang ingin memulai bisnis kopi atau yang sudah menjalankannya cukup lama, mereka diwajibkan tahu dengan ilmu perkopian, minimal tahu apa saja jenis kopi yang banyak diminati oleh masyarakat.

Ada dua jenis kopi yang sudah mainstream di telinga kita, yaitu : Jenis Arabika dan jenis Robusta. Kedua jenis kopi ini memiliki ciri khas masing – masing, mulai dari rasa, cara pengolahan, ketinggian lahan tanam, terutama perbedaan dalam segi ekonomi atau harganya.


Beberapa partner dRetail yang notabene menjalankan bisnis perkopian menyediakan produk yang berbahan baku kedua jenis kopi tersebut. Setelah dRetail ngobrol dan ngopi bareng mereka, kita punya pengetahuan baru tentang kopi, khususnya tentang jenis kopi tadi yaitu Arabika dan Robusta. Dari hasil obrolan tersebut, dRetail tertarik untuk membagikan hasil sharing tersebut kepada kalian. Lanjut ya, inilah perbedaan mendasar antara jenis kopi Robusta dan Arabika:


1. Cita Rasa


Kopi berjenis Arabika cenderung memiliki rasa yang asam. Bahkan setelah diseduh, kopi jenis ini bisa mengeluarkan rasa buah – buahan, tak sedikit yang memiliki sedikit rasa cokelat dan kacang. Kopi berjenis Arabika ini memiliki kadar kafein 2x lebih rendah daripada Robusta. Sedangkan kopi berjenis Robusta cenderung memiliki rasa pahit atau tajam dengan karakter rasa seperti kayu dan karet. Tentunya kopi Robusta ini memiliki kadar kafein 2x lipat lebih tinggi dari Arabika sehingga kopi berjenis Robusta memiliki rasa yang kuat meski tak jarang kopi dengan jenis ini memiliki after taste yang unik seperti rasa caramel ataupun coklat. Cukup menarik bukan?


2. Segi Ekonomi


Selain persoalan rasa, para pebisnis ataupun konsumen selalu mempertimbangkan kopi dari segi ekonomi dan keuntungannya. Kopi Robusta yang bisa ditanam di ketinggian 400 – 700 mdpl dengan suhu 21-24°C cenderung memiliki harga yang lebih murah dari Kopi Arabika yang harus ditanam di ketinggian minimal 700 – 1.700 mdpl dengan suhu 16-20°C. Meski kedua jenis kopi ini memiliki perbedaan dari segi ekonomi, bukan berarti kualitas dari keduanya juga berbeda, tetapi perbedaan hargalah yang terjadi dalam biaya produksi dan juga bergantung pada permintaan pasar.


3. Penyajian


Setelah ngobrol dengan salah satu coffee shop yang juga partner dRetail, dua jenis kopi tersebut memiliki keunggulan sesuai dengan cara penyeduhannya. Di beberapa kedai kopi, jenis Robusta sering dipergunakan dalam pembuatan espresso dan vietnam drip, sementara kopi berjenis Arabika digunakan untuk beberapa teknik pembuatan kopi secara manual seperti v60, frenc hpress, aero press dll. Tapi trend baru-baru ini kopi Arabika dijadikan sebagai bahan baku tunggal dalam pembuatan espresso juga. Eh, kalian cium bau kopi yang baru diseduh sekitar sini gak?


4.  Profesional

Kedua jenis kopi tersebut haruslah melewati tahap quality control dan tahukah kalian jika kedua jenis kopi tersebut memiliki perbedaan dalam istilah professional QCnya? Yang membedakan adalah penyebutan si penguji kopinya,  yaitu Q Grader dan R GraderQ Grader adalah sebutan untuk orang – orang yang melakukan quality control untuk kopi berjenis Arabika, sedangkan kopi dengan jenis Robusta melalui tahap quality control oleh seorang R Grader. Tiada hari tanpa mencicipi kopi, kata mereka.


Nah itulah 4 perbedaan yang berhasil dRetail rangkum dari diskusi dengan para pebisnis kopi. Jenis Robusta ataupun Arabika keduanya memiliki peranan dalam setiap produk dan bisnis kopi, kamulah yang bisa menentukan kapan harus menggunakan Robusta, dan kapan harus menggunakan Arabika. Good luck, think big, and act now!